perpisahan selalu datang tiba-tiba seperti angin sepoi-sepoi
hari dimana aku meneteskan air mata, senyumanmu sedikit menguatkanku
hari ini pun kamu pasti memandang hari esok
seperti bunga matahari mekar yang tertiup angin di bukit itu
bila seluruh kota terlihat indah setelah hujan badai yang turun mendadak
aku yakin hanya dengan sejumlah air mata orang akan terlihat cantik
tak ada pertemuan yang abadi
tapi aku percaya seperti pertemuan, maka perpisahan pun tak ada yang abadi
masing-maing orang memiliki tempat tujuan
di tempat itulah semoga kita bisa bertemu lagi
sejauh manapun kita berpisah, aku berharap rasa sayang ini bisa tersampaikan padamu
malam hari saat air mata tak berhenti mengalir
aku ingin menjadi bulan yang menerangi jendelamu
karena aku yakin kita pasti akan bertemu kembali
aku mengenang saat-saat aku memegang tanganmu
sambil memetik bunga dan bernyanyi
sekarang dalam ingatan yang kembali padaku
akan ku paksa berjalan menuju tempat asalmu
kita berdua saling tersenyum, itu adalah tanda awal
agar dapat memandangmu selamanya
aku tak akan melepas tangan ini walau dibasahi keringat
hari-hari tanpa dirimu membuatku diam terpaku
aku bisa melihat walau mataku tertutup
karena aku bisa mengetahui keberadaan sesuatu hal tanpa menyentuhnya
meski tak dapat melihat apapun jawaban dari hari esok
aku akan membawa kebenaran "hari ini" untuk bisa bertemu denganmu